Kamu pasti menyukai musik, bukan? Kamu
sudah mengetahui bahwa frekuensi adalah banyaknya gelombang bunyi dalam
satu sekon. Banyaknya gelombang tiap satu sekon ada yang teratur dan ada
yang tidak teratur. Bunyi alat musik adalah salah satu contoh dari
bunyi yang frekuensinya teratur. Bunyi kendaraan di jalan, frekuensinya
tidak teratur sehingga tidak enak untuk didengar. Gelombang bunyi yang
frekuensinya teratur disebut nada, sedangkan gelombang bunyi yang
frekuensinya tidak teratur disebut desah. Pada nada dikenal nada tinggi
dan nada rendah. Apakah hubungan antara nada dan frekuensi?
Ketika garputala dipukul, terdengar
bunyi yang tetap dan teratur. Itulah yang disebut nada. Nada yang
dihasilkan oleh garpu tala yang frekuensinya berbeda akan berbeda pula.
Semakin besar frekuensi maka semakin tinggi nadanya. Begitu pula
sebaliknya, semakin rendah frekuensi maka semakin rendah pula nadanya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya nada ditentukan oleh
frekuensi.
Gambar 13.9
memperlihatkan ilustrasi gelombang bunyi yang dihasilkan oleh garputala.
Semakin tinggi frekuensinya, jarak rapatan dan renggangannya semakin
pendek. Kamu masih ingat bahwa jarak rapatan dan renggangan yang
berdekatan disebut panjang gelombang. Jadi, semakin tinggi frekuensi,
panjang gelombangnya semakin pendek.
Dalam teori musik, simbol nada biasanya
digunakan huruf C, D, E, F, G, A, B, c, d, e, f, g, a, b, dan
seterusnya. Masing-masing nada memiliki frekuensi yang teratur.
Misalnya, sebuah garputala mengeluarkan nada musik A. Artinya, garputala
bergetar sebanyak 440 kali tiap sekonnya. Hal ini menghasilkan 440
pasang perapatan dan perenggangan. Dengan kata lain, nada A menghasilkan
frekuensi 440 Hz. Frekuensi nada yang lainnya dapat ditentukan
menggunakan perbandingan sebagai berikut.
Mengacu pada deretan nada dan
perbandingan frekuensi pada Tabel 13.2
maka nada-nada yang akan
diketahui frekuensinya dapat dibandingkan dengan nada yang
sudah diketahui frekuensinya. Misalnya,
a. frekuensi nada C berbanding frekuensi nada E adalah:
fC : fE = 24 : 30,
b. frekuensi nada C berbanding frekuensi nada G adalah:
fC : fG = 24 : 36.
fC : fE = 24 : 30,
b. frekuensi nada C berbanding frekuensi nada G adalah:
fC : fG = 24 : 36.
Frekuensi Nada pada Senar
Jika kamu sedang memetik gitar, jari
tanganmu tidak pernah diam untuk mendapatkan suatu nada yang diharapkan.
Kamu sudah mengetahui bahwa setiap kunci nada memiliki frekuensi yang
berbeda-beda. Jadi, perpindahan jari tanganmu adalah untuk mendapatkan
frekuensi yang diharapkan. Misalnya, salah satu senar dipetik tanpa
ditekan mendapatkan nada A yang berfrekuensi 440 Hz. Jika senar ditekan
pada jarak 8 cm dari ujung papan pegangan, berarti kamu sudah mengurangi
panjang tali dan bagian massa tali yang bergetar. Akibatnya, frekuensi
akan naik.
0 komentar:
Posting Komentar